PERNIKAHAN DINI DAN AKIBATNYA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
Pengertian pernikahan
Perkawinan dari sudut bahasa,adalah terjemahan dari kata nakaha dan
jawaja. Kata zaud berarti pasangan,nikah berarti berhimpun dengan
demikian dari sisi bahasa perkawinan berarti berkumpulnya dua insan yang
semula terpisah dan berdiri sendiri menjadi satu kesatuan yang utuh dan
bermitra.
Pernikahan Dini dan Kematangan
Pernikahan dini selalu di kaitkan dengan usia pernikahan yang di
laksanakan pada ambang batas atau di bawah usia perkawinan yang di
perbolehkan oleh undang-undang (19 tahun untuk laki-laki dan 16 tahun
untuk perempuan). Ambang batas tersebut sebenarnya baru “awal
kebolehan” yang ditolerir oloeh hukum di negara kita.Kesiapan sosial dan
kesiapan mental di sinilah perlu kiranya mempertimbangkan kondisi
perkawinan yang mencukupi untuk dapat dikatakan cukup matang dalam
persiapan.
Moti-motif Pernikahan Dini
1. Faktor ekonomi
2. Meminimalisir pergaulan bebas
3. Ambisi
4. MBA(Married by accident)
Dampak Buruk Menikah di usia Muda bagi Kesehatan Reproduksi
Pernikahan dini melanggar hak anak terutama anak perempuan. Anak
perempuan, sebagai pihak yang paling rentan sebagai korban kasus
pernikahan dini, juga mengalami sejumlah dampak buruk 33,5% anak usia
13-18 tahun pernah menikah, dan rata-rata mereka menikah pada usia15-16
tahun. Perkawinan dini berdampak pada kesehatan reproduksi anak
perempuan. Dari segi fisik, remaja itu belum kuat, tulang panggulnya
masih terlalu kecil sehingga bisa membahayakan proses persalinan.Anak
perempuan berusia 10-14 memiliki kemungkinan meninggal lima kali lebih
besar, selam kehamilan atau melahirkan, di bandingkan dengan perempuan
berusia 20-25 tahun sementara itu anak perempuan berusia 15-19 tahun
memiliki kemungkinan dua kali lebih besar.
Dampak Pernikahan Dini Terhadap Usia Dini
Perkawinan dalam usia muda merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan keganasan mulut rahim. Kanker serviks adalah yang menyerang
bagian ujung bawah rahim yang menonjol di vagina.Kanker serviks
merupakan kanker yang bersal dari leher rahim ataupun mulut rahim yang
tumbuh dan berkembang dari serviks, dapat menembus keluar serviks
sehingga tumbuh di luar serviks bahkan terus tumbuh sampai dinding
panggul. Remaja tahap awal berisiko paling besar untuk menghadapi
masalah dalam masa hamil dan melahirkan anak, BBLR, kematian bayi,dan
abortus, remaja tahap cenderung memulai perawatan prenatal lebih lambat
dari pada remaja berusia lebih tua dan wanita dewasa mereka memiliki
resiko tinggi.
Pada masa remaja ini alat reproduksi belum matang melakukan fungsinya.
Rahim atau uterus baru siap melakukan fungsinya setelah umur 20
tahun,karna masa ini fungsi hormonal melewati masa maksimal. Pada usia
14-18 tahun,perkembangan otot-otot rahim belum cukup baik kekuatan dan
kontraksinya sehingga jika terjadi kehamilan rahim dapat rupture atau
robek. Pada usia 14-19 tahun sistem hormonal belum stabil, kehamilan
menjadi tak stabil mudah terjadi pendarahan dan terjadilah abortus atau
kematian janin. Usia kehamilan terlalu dini dari persalinan
memperpanjang rentang usia reproduktif aktif. Hal ini dapat
mengakibatkan resiko kanker leher rahim di kemudian hari.
Beberapa resiko yang bisa timbul dari kehamilan usia dini yaiatu :
a.Kurangnya perawatan senam hamil dan sebelum melahirkan
gadis remaja yang terutama yang hamil jika mendapatkan dukungan
keluarga sangat beresiko mengalami kekurangan dal perawatan selama hamil
dan sebelum melahirkan.Padahal perawatan ini sangat penting terutama di
bulan-bulan awal kehamilan,perawatan ini berguna untuk memantau kondisi
medis ibu dan bayi serta pertumbuhannya.Jika ada komplikasi bisa di
tangani dengan cepat.
b. Tekanan darah tinggi
Remaja hamil meiliki resiko mengalami TD tinggi atau disebut dengan
pregnancy induced hypertension, di bandingkan dengan perempuan yang
hamil di usia matang. Kondisi ini memicu terjadinya pre-eklamsi, yaitu
kondisi medis yang berbahaya yang menghubungkan tekanan darah tinggi
dengan kelebihan protein dalam urine. Pembengkakan tangan wajah ibu
serta kerusakan organ.
c. Kelahiran prematur
Kehamilan yang normal berlangsung selama 38-40 minggu sehingga jika
lahir sebelum usia tersebut disebut kelahiran prematur.Jika ibu yang
hamil tidak mendapatkan perawatan yang cukup atau kondisi tertentu bisa
memicu,kelahiran prematur yang berisiko pada beyinya seperti gannguan
pernafasan,sistem pencernaannya belum sempurna atau gannguan organ
lainnya.
d.BBLR
Jika kelahiran secara prematur atau tidak mendapatkan gizi yang cukup
selama hamil,ada kemungkinan bayi yang lahir memiliki berat badan yang
rendah.Bayi yang memiliki BBLR biasanya sekitar 1500-2500gr,sedangkan
jika dibawah 1500 gr maka tergolong sangat rendah.Hal ini menimbulkan
berbagai komplikasi yang dapat membahayakan sang bayi.
e.Resiko tertular penyakit menular seksual atau pms
Remaja melakukan hubungan seks memiliki resiko tertular penyakit
tertular seperti chalmdiya dan hiv. Hal ini sangat penting di waspadai
karena PMS bisa menyebabkan gangguan pada serviks (mulut rahim) atau
menginfeksi mulut rahim dan janin yang sedang di kandung.
f. Defresi Pasca Melahirkan
Kehamilan yang terjadi pada saat remaja bisa beresiko tuinggi mengalami
depresi pasc melahirkan, para gadis akan merasa down dan sedih setelah
melahirkan bayinya. Depresi bisa mengganggu pertumbuhan bayi yang baru
lahir dan juga perkembangan remaja tersebut yaitu karna itu remaja harus
berbicara secara terbuka dengan dokter atau orang lain yang di
percayai.
g. Timbul Perasaan Sendiri dan Terasing
Remaja yang hamil cenderung akan memiliki pikiran takut terisolasi atau
merasa sendiri. Kondisi akan mempengaruhi perkembangan jiwa dan janin
yang ada dalam kandungannya.Karna itu memiliki minimal satu orang bisa
di percayai dapat memberikan dukungan emosional yang di butuhkan agar
dia selalu sehat selam kehamilannya.
Dampak psikologis
Seorang yang menikah han yang terjadi pada usia remaja secara mental
belum siap menghadapai perubahan yang terjadi pada saat kehamamilan,
belum siap menjalankan peran sebagai ibu dan belum siap menghadapi
masalah rumah tangga yang sering kali melanda kalangan keluaraga yang
baru karna baru menikah karna masih dalam proses penyesuaian.
Dampak Sosial
Faktor sosial budaya adalah masyarakat patriaki yang bias gender yang
menempatkan perempuan pada posisi yang rendah hanya di anggap lengkap
seks laki-laki saja kondisi ini hanya akan melestarikan budaya partriaki
bias gender yang melahirkan kekerasan terhadapa perempuan
Remaja yang menikah di usia muda umunya belum memiliki jiwa dalam arti
kemantapan berfikir dan berbuat, mau menang sendiri atau egois,mudah
putus asa, tidak bertanggung jawab hal ini terjadi karna mereka masih
beradap pada tahap peraliharan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa.
Pernikahan remaja pandangan dan pengetahuan yang cukup peran seorang
istri atau peran seoran bapak kepala dan rumah tangga yang dapat
mempengaruhi keharmonisan dan kelestarian perkawianan maka itu
kematangan jiwa sangat di perlukan agar perkawinan dapat mewujudkan
kebahagiaan bagi keluarga dan kesejahteraan bagi keluarga.
ROLE PLAY
PERNIKAHAN DINI DAN AKIBATNYA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
Di suatu desa tinggallah seseorang anak bersama ibunya. Mereka adalah
keluaraga yang sangat sederhana yang mana anaknya tersebut ingin
mengetahui pernikahan dini dan akibatnya terhadap kesehatan
reproduksi.Kemudian ibunya mengajak keesokan hari untuk pergi ke klinik
bidan.
Anak : Ibu,jadi kan hari ini kita pergi ke klinik?
Ibu : Jadi nak cepat sana ganti pakaian mu
Anak : Ia bu...
(Ibu dan anak telah sampai di klinik bidan)
Ibu dan Anak : Selamat pagi bu......
Bidan : Selamat pagi..silahkan masuk buk..
Silahkan duduk buk..
Ada yang bisa saya bantu bu ??
Ibu : Begini bu bidan ,anak perempuan saya ini ingin mengetahui
tentang masalah pernikahan dini dan akibatnya terhadap kesehatan
reproduksi
Bidan : Baiklah buk, sebelum saya menjelaskan saya akan bertanya dahulu
kepada anak ibu....emmmm...nama adik siapa ya? Dan usianya berapa tahun
sekarang?
Anak : Nama saya bu, leni.Saya sekarang berusia 18 tahun
Bidan : emmmmm....Baiklah saya akan mulai menjelaskannya, pernikahan
dini adalah pernikahan yang di lakukan pada usia perkawinan yang kurang
dari 20 tahun . Remaja yang menikah di usia muda umunya belum memiliki
jiwa dalam arti kemantapan berfikir dan berbuat, mau menang sendiri atau
egois,mudah putus asa, tidak bertanggung jawab hal ini terjadi karna
mereka masih beradap pada tahap peraliharan dari masa kanak-kanak menuju
masa dewasa.
Anak : O...gitu bu, jadi bu ada gak dampaknya ke alat reproduksi jika
menikah di bawah umur..
Bidan : Ada,akibatnya seperti Dari segi fisik, remaja itu belum kuat,
tulang panggulnya masih terlalu kecil sehingga bisa membahayakan proses
persalinan.Anak perempuan berusia 10-14 memiliki kemungkinan meninggal
lima kali lebih besar, selam kehamilan atau melahirkan, di bandingkan
dengan perempuan berusia 20-25 tahun sementara itu anak perempuan
berusia 15-19 tahun memiliki kemungkinan dua kali lebih besar.Kemudian
Pada masa remaja ini alat reproduksi belum matang melakukan fungsinya.
Rahim atau uterus baru siap melakukan fungsinya setelah umur 20
tahun,karna masa ini fungsi hormonal melewati masa maksimal. Pada usia
14-18 tahun,perkembangan otot-otot rahim belum cukup baik kekuatan dan
kontraksinya sehingga jika terjadi kehamilan rahim dapat rupture atau
robek. Pada usia 14-19 tahun sistem hormonal belum stabil, kehamilan
menjadi tak stabil mudah terjadi pendarahan dan terjadilah abortus atau
kematian janin. Usia kehamilan terlalu dini dari persalinan
memperpanjang rentang usia reproduktif aktif. Hal ini dapat
mengakibatkan resiko kanker leher rahim.
Anak :jadi bu gimana caranya supaya saya tidak terjerumus dalam
pernikahan dini?
Bidan :bergaul jangan terlalu bebas,kita boleh saja berteman kepada
siapa saja tapi jangan mau diajak ke hal yang tidak baik.Kita harus
pintar menjaga diri kita sendiri.
Anak :Bu..apakah ada dampak psikologis nya??
Bidan :Ada,dampaknya itu terhadap mental yang belum siap untuk menerima
kehamilan yang sudah terjadi..
akan merasa sendiri dan menyesal.
Anak :oow..begitu bu..Saya jadi takut dengan pernikahan dini itu.
Bidan :Ia nak,kamu harus pintar menjaga diri kamu,karena banyak orang
diluar sana yang tidak menyayangi diri nya.
Ibu :Jadi gimana nak,apakah kamu sudah mengerti tentang pernikahan dini
itu?
Anak :Sudah bu..
Ibu :Baiklah bu kalau begitu saya permisi dulu ya bu..
trimakasih atas penjelasan tentang pernikahan dini ini bu.
Bidan :ohh ia bu.. sama-sama bu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar